Fluktuasi Hormon Dapat Jadi Pemicu Timbulnya Jerawat di Pipi, Jerawat adalah salah satunya permasalahan kulit yang biasany tampil semenjak remaja. Permasalahan ini sering membuat seorang berasa kesusahan sampai lanjut usia.
Umumnya, permasalahan kesehatan berbentuk jerawat ini akan raib sesudah berakhirnya umur remaja. Walaupun demikian, permasalahan jerawat yang tampil di pipi ini sering jadi masalah yang dapat dirasakan siapa walaupun di umur dewasa.
Timbulnya jerawat pada semua umur ini dapat dikarenakan oleh satu perihal yakni karena fluktuasi hormon. Dikutip dari The Daftar, jerawat hormonal ini sering berlangsung pada wanita berumur 20 sampai 40 tahun.
Walaupun demikian, bukan mustahil jika jerawat hormonal ini dirasakan wanita berumur di atas 40 tahun. Fluktuasi hormon ini khususnya dapat berlangsung karena menopause.
“Hormon yang mengakibatkan jerawat macam ini adalah fluktuasi estrogen serta progesteron, yang ke-2 nya berpengaruh secara luas pada transisi menstruasi bulanan,” jelas S. Manjula Jegasothy, M.D., pendiri dari Miami Skin Institute dikutip dari Self.
Fluktuasi yang berlangsung ini dipercayai dapat tingkatkan produksi minyak di pori-pori yang berbuntut timbulnya jerawat. Secara detil, bila jerawat tampil di mukamu tiap bula di saat yang serupa khususnya pada pipi serta tempat janggut, bisa ditegaskan jika ini adalah jerawat hormonal.
Bila jerawat yang kamu alami cukup kronis, penyembuhan jerawat standar saja tidak dapat menanganinya. Macam jerawat ini umumnya masuk lebih dalam di kulit.
Langkah Menangani Jerawat Hormonal
Bila perawatan dengan cream tropis tidak dapat menangani permasalahan ini, seharusnya selekasnya konsultasi sama dokter. Umumnya doter akan merekomendasikan obat minum seperti pil KB atau penyembuhan antiandrogen.
Langkah lain untuk turunkan jerawat ini ialah secara bebas penyembuhan. Ini dapat dikerjakan dengan turunkan depresi.
“Wanita yang rawan pada fluktuasi hormon bulanan yng mengusik serta mempunyai depresi kronis karena menstruasi adalah keadaan yang dapat mengakibatkan timbulnya jerawat hormonal,” jelas Dr. Jegasothy told Self.
Menurunkan depresi ini dapat dikerjakan dengan bermeditasi, lakukan yoga, santai keluar dari rumah, merendam, olahraga, menyanyi, dan aktivitas membahagiakan yang lain. Lakukan hal yang membahagiakan ini dapat turunkan tingkat kortisol atau hormon yang mengakibatkan depresi.