Langkah Aman Jauhi Permasalahan Konsumsi Frozen Food

Langkah Aman Jauhi Permasalahan Konsumsi Frozen Food, Pada saat pandemi COVID-19 semacam ini, untuk mengakali ketakutan makan di restoran, banyak produk makanan beku atau frozen food yang dipasarkan. Makanan ini ada dalam beberapa tipe serta penting untuk mengkonsumsinya dengan pas.

Walaupun tidak mengakibatkan efek jelek beresiko, nutrisi dari frozen food dapat hilang bila salah. Ada langkah aman untuk dapat konsumsi frozen food atau makanan beku siap santap supaya nutrisi masih terbangun serta terlepas dari penyakit.

Dokter Ahli Gizi RS. Pelni, dr. Jovita Amelia menjelaskan frozen food siap santap akan aman dikonsumsi bila beberapa pemakai membaca dengan cermat saran yang tercantum pada paketannya seperti temperatur taruh serta tanggal kadaluarsa.

“Jadi ada standar temperatur penyimpanan serta lama penyimpanannya temperatur freezer kurang dari lima derajat, Permasalahan Konsumsi Frozen Food, lama penyimpanan dua sampai tiga bulan,” kata dr. Jovita beberapa lalu dikutip dari Di antara.

Frozen food siap santap pada intinya adalah makanan yang telah dibuat atau 1/2 masak. Untuk menikmatinya, seorang harus memasaknya kembali lagi dengan digoreng, di rebus, dikukus, dipanggang atau cuma dipanaskan yang bermakna berlangsung perulangan memasak.

Oleh karena itu, penting tidak untuk tersisa makanan supaya tak perlu lagi disimpan di kulkas atau freezer. Kecuali bisa hilangkan nutrisi sebab seringkali pemanasan, makanan yang telah dibuka dari paket benar-benar gampang menimbulkan bakteri.

“Jangan simpan kembali lagi makanan yang telah dicairkan ke freezer, sebab makanan yang telah dicairkan ini akan gampang tumbuh bakteri,” tutur dr. Jovita.

dr. Jovita menjelaskan seharusnya pilih frozen food siap santap yang tidak memiliki kandungan nitrat. Karena untuk periode panjang, konsumsi makanan yang mengandung itu bisa beresiko buat kesehatan.

“Pengawet makanan khususnya yang memiliki kandungan nitrat tidak bagus dikonsumsi periode panjang khususnya dengan pemanasan sebab mempunyai dampak karsinogenik,” pungkasnya.